Senin, 17 September 2012

Sungguh, malam itu terasa menyakitkan

Sabtu, 4 Juni 2011

Tepat pukul 18.45 waktu itu, berhembus sudah nafas terakhirnya. Di iringi dengan tahlil, bacaan ayat-ayat suci kalimat Allah, isakan tangis sendu teringat betapa berjasanya beliau.
Abah, seorang pria yang mencintaiku tanpa syarat dan yang paling ku cintai sepanjang hidup telah berpulang ke rahmatullah.
 Beliau wafat tepat 1,5 bulan setelah aku menikah, dan 1 bulan usia calon cucunya yang tengah ku kandung. Betapa sunnatullah yang Allah ciptakan ini benar adanya. Ada yang datang, ada yang pergi. Abah pergi dengan tenang setelah beliau yakin sudah menyerahkan aku di tangan yang tepat. Mas haris, suamiku.


Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu,, syurga untukmu abah, Amiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...