Sego gono.
Mungkin bagi sebagian orang terdengar seagai nama makanan yang aneh. Tidak terkecuali bagi saya yang belum lama juga tahu makanan ini. Pertama kali dengar, saya pikir sego gono itu nasi megono. Ternyata saya salah, salah besar malah. Awalnya sama sekali tidak tergerak untuk mencari tahu apa bedanya, tapi begitu ada tantangan kreasi beras dari IDFB saya jadi penasaran. Hehe, kalo ngga ada motivasi atau tertantang seperti ini kayanya juga ngga bakalan nyari tahu.
Tantangan IDFB kali ini bekerja sama dengan Pure Green produsen beras organik yang tentunya sangat menyehatkan kalau kita konsumsi.
Nah, kembali ke sego gono. Berbekal sedikit ingatan tentang penampakan sego gono di rumah mertua dan sedikit info dari google, ternyata sego gono dan nasi megono itu beda asal. Kalau sego gono dari Temanggung, nasi megono dari Pekalongan. Selain asalnya beda, komposisi dan bahannya pun beda pula. Nasi megono berupa nasi yang di makan dengan cacahan sayur nangka muda dan di temani tempe mendoan. Nah, kalau sego gono gimana? seperti ini :
Sederhana ya? memang kalau di tilik dari asal usul namanya, konon nama sego gono ini diambil dari kata "merGo oNOne" = karena adanya itu / ala kadarnya.
Nah, komposisinya selain nasi (sego-bahasa jawa) ada teri, potongan tempe, daun keciwis, dan kelapa parut berbumbu. Makannya biasanya di temani dengan ikan asin dan rempeyek (Ups, maaf saya lagi ngga sempat bikin rempeyeknya. Hehe).Cara membuatnya mudah saja, yuk kita siapkan bahannya.
SEGO GONO
Bahan :
300 gr beras pandan wangi pure green, masak setengah matang (di karu-bhs jawa)
50 gr daun keciwis
30 gr kecambah
30 gr tempe, potong dadu kecil
1/4 butir kelapa sedang (tidak terlalu tua), parut
25 gr teri, seduh air panas, tiriskan, goreng.
Ikan asin goreng secukupnya untuk pelengkap
2 ruas jari lengkuas, geprek
3 lembar daun salam
Bumbu Halus :
3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
1/2 ruas jari kencur
1 helai daun jeruk
2 bh cabai rawit merah
1 bh cabai merah besar
1/4 bks terasi (saya pakai terasi kemasan yang kecil-kecil itu. Misalnya, terasi mamasuka)
Gula, secukupnya
Garam, secukupnya
Cara Membuat :
- Cuci beras pandan wangi pure green. Masak hingga setengah matang. Sisihkan.
- Haluskan bumbu, campur dengan parutan kelapa.
- Cuci bersih daun keciwis, potong-potong kurang lebih 2 cm.
- Cuci kecambah, sisihkan.
- Campurkan potongan daun keciwis dan kecambah kedalam bumbu kelapa, sisihkan.
- Siapkan dandang pengukus nasi. Taruh daun salam dan lengkuas di dalam dandang. Masukkan nasi setengah matang ke dalam dandang, beri campuran bumbu kelapa dan sayuran tadi di atasnya. Taruh nasi lagi, kemudian sayurnya. lakukan sampai habis.
- Kukus kurang lebih 15-20 menit atau sampai nasi matang. Aduk dengan sendok kayu hingga nasi dan sayur menyatu.
- Siap di hidangkan hangat dengan ikan asin sebagai pelengkap.
Mudah bukan? Selamat mencoba ya. Semoga berkenan.